Tag Archives: tips

Antisipasi Hipnotis

Hipnotis atau hipnosis?

Hipnotis diartikan sebagai membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis, berkenaan dengan hipnosis. (Dahsyatnya Hipnosis, Willy Wong & Andri Hakim.2010)

Hipnosis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai keadaan seperti tidur karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang memberi sugestinya, tetapi pada taraf berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali. (Dahsyatnya Hipnosis, Willy Wong & Andri Hakim.2010)

Posisi Kondisi Hipnosis

Pada dasarnya hipnosis adalah sesuatu yang berkaitan dengan kondisi kesadaran manusia, lebih tepatnya kondisi kesadaran otak. Pada kondisi hipnosis, otak berada pada level bawah sadar (sub-conscious). Sedangkan ketika kita beraktifitas normal, otak kita berada pada level sadar (conscious).

Setiap diri kita setiap hari selalu bolak-balik mengalami kedua kondisi level otak itu. Saat kita tidur, otak kita berada pada level tidak sadar, sebuah posisi yang berada di bawah level bawah sadar. Otak kita bolak-balik berada dalam keadaan sadar dan tidak sadar.

Jadi, saat kita terjaga dan kemudian tidur, otak kita berjalan melewati posisi bawah sadar-nya.

Keadaan ini tidak selalu saja terjadi ketika kita menjelang tidur. Dalam keadaan-keadaan lain dapat terjadi, misalnya ketika berdoa, membaca dengan khusyuk, menikmati lagu, meditasi, dan sebagainya.

kondisi yang friendly juga untuk hipnosis, meskipun tidak selalu

 

Dari uraian tersebut, sesuatu yang bernama (kondisi) hipnosis berada di dalamnya. Kondisi hipnosis terjadi saat kita santai, rileks, pikiran semeleh, saat kosong,saat  menikmati suasana yang sangat nyaman, seakan tidak merasakan yang lain, saat kita terfokus/otak terkonsentrasi.

Manajemen Gelombang Otak

Otak dalam aktifitasnya terbagi dalam level-level gelombang. Yaitu level Beta (14-30Hz) pada saat kita beraktifitas normal/sadar, Alpha (8-13Hz) dan Theta (4-7,9Hz) pada kondisi bawah sadar, Delta (0,1-3,9Hz) pada kondisi tidak sadar.

Secara ilmiah, kondisi-kondisi otak seperti itu dapat kita kendalikan (manajemen gelombang otak). Ini berarti kondisi hipnosis yang berada pada level bawah sadar itu juga bisa dikendalikan. Kabar baiknya, menurut Willy Wong dan Andri Hakim, pada dasarnya semua hipnosis adalah hipnosis yang dilakukan oleh pikiran bawah saar diri sendiri atau self hypnosis.

Kalau boleh dibilang, berarti ketika ada kejahatan dengan cara hipnotis itu salahnya yang terhipnotis sendiri dong?

Nah lho…

Untuk yang ini saya nggak mau ikut-ikutan ah

Hehe, soal yang ini masih menjadi pro-kontra. Yang jelas, si penghipnotis dengan cara yang sedemikian rupa menyebabkan si terhipnotis termanfaatkan oleh penghipnotis itu. Ini sangat mungkin terjadi karena saat otak berada dalam kondisi hipnosis, otak dalam kondisi mudah menerima sugesti. So, sering-seringlah mensugesti diri sendiri dengan hal-hal yang positif. Untuk yang ini saya ikutan ah…

Nah, agar tidak mudah kena pengaruh hipnotis, sekedar tips sederhana yang dapat kita lakukan adalah:

  • meningkatkan kemampuan mengendalikan otak sendiri.
  • selalu menyuplai otak dengan sugesti-sugesti positif.
  • mengisi otak secara terus menerus dengan dzikir kepada Tuhan.

Itu saja sedikit pengetahuan yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat. Silakan kalau mau membagi tips/link https://fakhru.wordpress.com/2011/01/12/antisipasi-hipnotis  ini kepada keluarga, teman, dan saudara. Silakan juga bagi yang mau memberi kritik, saran, koreksi, tambahan, atau tabungannya, hehe…

Salam hipnosis! (halah…)

 

_____________________________________________________________

* dilarang memberikan komentar yang tidak-tidak, komentarlah yang iya-iya *

_____________________________________________________________

 

2 Comments

Filed under Ruang Dunia Lain